• Mengatasi Kanker Paru - Paru



Apakah Kanker Paru-Paru itu?

Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada pria, dan merupakan kanker terbesar. Pria berisiko terkena kanker paru-paru lebih besar daripada wanita.

Ada dua jenis kanker paru-paru utama:
  1. Kanker paru-paru bukan sel kecil
    Mupakan jenis kanker paru-paru yang lebih umum, dan tidak seagresif Kanker paru-paru sel kecil dan cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Jika terdeteksi sejak dini, pembedahan dan/atau terapi radiasi dan kemoterapi bisa memberikan kemungkinan untuk sembuh.
  2. Kanker paru-paru sel kecil
    Kanker paru-paru sel kecil dapat tumbuh dan menyebar cepat ke aliran darah dan bagian tubuh lain. Seringkali, penyakit ini sudah dalam tahap lanjut ketika terdiagnosa. Biasanya, kanker ini diobati dengan kemoterapi dan bukan pembedahan.
Kanker paru-paru berasal dari jaringan paru-paru, biasanya dari lapisan sel di saluran udara. Dua jenis utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil dan kanker paru-paru bukan sel kecil. Jenis kanker ini didiagnosis berdasarkan bentuk sel di bawah mikroskop. Lebih dari 80% dari semua kanker paru-paru termasuk dalam jenis kanker bukan sel kecil. Ada 3 subtipe utama dari kanker paru-paru bukan sel kecil, yaitu adenocarcinoma, carcinoma sel squamosa dan carcinoma sel besar.

Apa penyebab Kanker Paru-paru?

Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap kanker paru-paru sedangkan orang lain terhindar dari penyakit itu. Namun, kita tahu bahwa orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar kemungkinannya terkena kanker paru-paru.
Merokok adalah faktor risiko utama yang paling penting untuk kanker paru-paru. Merokok menjadi penyebab lebih dari 80% kanker paru-paru di seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya di dalam rokok bisa merusak sel paru-paru. Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang rusak ini bisa berubah menjadi kanker. Itulah sebabnya mengapa menghisap rokok, pipa, atau cerutu bisa menyebabkan kanker paru-paru. Selain itu, perokok pasif atau terpapar asap rokok juga bisa menyebabkan kanker paru-paru pada orang bukan perokok. Semakin sering seseorang terpapar asap rokok, semakin besar risikonya terkena kanker paru-paru.
Faktor risiko lainnya untuk kanker paru-paru antara lain radon (sebuah gas radioaktif), asbestos, arsenik, krom, nikel dan polusi udara. Orang dengan riwayat keluarga mengidap kanker paru-paru juga memiliki tingkat risiko yang sedikit lebih besar. Orang yang pernah mengidap kanker paru-paru punya risiko yang lebih besar untuk mengidap tumor paru-paru yang kedua. Sebagian besar orang sudah berusia lebih dari 65 tahun saat didiagnosa mengidapkanker paru-paru.

Gejala

Kanker paru-paru stadium dini seringkali tidak menunjukkan gejala apapun. Tapi dengan bertumbuhnya kanker, gejala yang umum terjadi antara lain:
  • Batuk yang terus bertambah berat atau tidak kunjung sembuh
  • Kesulitan bernafas, misalnya sesak nafas
  • Nyeri dada yang terus menerus
  • Batuk darah
  • Suara serak
  • Infeksi paru-paru yang sering, misalnya pneumonia
  • Selalu merasa sangat letih
  • Kehilangan berat badan tanpa alasan
Umumnya, gejala-gejala ini bukan akibat kanker. Masalah kesehatan lainnya juga bisa menyebabkan gejala seperti ini. Orang yang mengalami gejala ini harus ke dokter untuk didiagnosis dan dirawat sedini mungkin.

Skrining

Tes skrining dapat membantu dokter menemukan dan mengobati kanker sejak dini. Beberapa metode pendeteksian kanker paru-paru telah diteliti sebagai uji skrining. Metode-metode dalam penelitian ini mencakup tes dahak (sputum, yaitu lendir yang dibawa dari paru-paru melalui batuk), sinar X untuk dada, atau CT scan spiral (helical).
Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter tentang faktor risiko Anda sendiri, serta keuntungan dan kerugian saat menjalani uji skrining kanker paru-paru. Seperti keputusan medis lainnya, keputusan untuk melakukan skrining adalah pilihan pribadi. Keputusan Anda akan lebih mudah jika Anda telah mengetahui keuntungan dan kerugian dari uji skrining.

Diagnosis

Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke kanker paru-paru, dokter harus mencari tahu apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau penyakit yang lain. Anda akan diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
  • Pemeriksaan Fisik
  • Sinar X untuk dada
  • Computed Tomography (CT) Scan
Dokter Anda mungkin meminta satu atau beberapa tes berikut ini untuk mengumpulkan sampel:
  • Sitologi dahak (sputum): Dahak (sputum) dikeluarkan dari paru-paru. Laboratorium akan mengambil sampel dahak (sputum) untuk memeriksa apakah ada sel-sel kanker.
  • Thoracentesis: Dokter menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan cairan (cairan pleural) dari dada. Laboratorium akan memeriksa cairan untuk mencari apakah ada sel-sel kanker.
  • Bronkoskopi: Dokter memasukkan tabung tipis bercahaya (bronkoskop) melalui hidung atau mulut ke dalam paru-paru. Dokter mengambil sampel sel dengan jarum, sikat atau alat lain. Dokter juga bisa membersihkan bagian itu dengan air, untuk mengumpulkan sel dalam air.

  • Aspirasi jarum halus: Dokter menggunakan jarum tipis untuk mengangkat jaringan atau cairan dari paru-paru atau kelenjar getah bening.
  • Biopsi terbuka: Jika jaringan tumornya sukar dicapai, dokter mungkin perlu melakukan biopsi langsung pada tumor paru-paru atau kelenjar getah bening melalui insisi di dinding dada.

Bagaimana menilai kanker paru-paru?

Untuk merencanakan pengobatan yang terbaik, dokter harus mengetahui jenis kanker paru-paru dan tingkatan (tahapan) penyakit ini. Tingkatan penting untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar, dan jika kanker sudah menyebar, ke bagian tubuh yang mana penyebarannya. Kanker paru-paru paling sering menyebar ke kelenjar getah bening, otak, tulang, hati dan kelenjar adrenal.

Jika anda ingin sembuh silakan pesan Kmuricata